Brosur PPDB2024

Ada Kenangan Di Balik Croissant

Croissant


Hey..!!.... Mengapa Ditulis Di Sini !

Eh, siapa tahu ada yang bertanya seperti itu. Jika iya maka jawabannya adalah pertama, topiknya saja ngelag jadi yang penting tulisannya memiliki nilai positif (hiburan) serta tidak mengandung unsur SARA. Oleh sebab itu jika pembaca memiliki tulisan yang serupa, silakan boleh dikirim ke redaksi, tenang saja tak ada rewardnya kok ... he.he.... Kedua, semoga jika tulisan ini dipublikasikan ke situs ini akan semakin memperkaya kandungan kata kunci (keyword) dalam situs ini, yang bukan mustahil suatu ketika akan bisa dibaca oleh banyak orang yang mungkin sedang mencari referensi tentang Croissant. Nah pada saat itu bukan mustahil orang tersebut akan melirik menu-menu lain yang terdapat di dalam situs ini.


Sekilas Tentang Croissant

Menurut situs id.wikipedia.org kue ini disebut Croissant adalah karena bentuknya yang mirip bulan sabit (bulan sabit : croissant de lune (Bahasa Perancis)). Croissant termasuk jenis pastry atau kue kering. Sedangkan mengenai asalnya Croissant disebut berasal dari negara Prancis


Situs Detik.com menyebutkan Coroissant adalah kue atau roti yang dibuat dari adonan tepung terigu, mentega, telur dan ragi. Adonan Croissant dibuat berlapis tipis karena lemak digilas berlapisan dengan adonan tepung. Selain Croissant polos terdapat Croissant yang diberi isian cokelat, keju, almond atau lainnya. Detik.com memberikan tips dalam memilih Croissant yaitu pilihlah yang bentuknya bundar menggembung dan bagus, hal itu sebagai tanda adonannya terbentuk bagus.


Kenangan Penulis Teradap Croissant

Sebelum tahun 2019, bagi penulis tak ada yang spesial dengan jenis kue yang satu ini. Meski penulis juga merasa ragu tentang apakah pernah menjumpai Croissant ataukah belum pada masa-masa sebelum tahun 2019. Lantas mengapa setelah tahun 2019, bagi penulis Croissant menjadi spesial?


Sekitar bulan Juli sampai dengan Agustus 2019, penulis anggap sebagai masa awal dengan sepenuh kesadaran, penulis merasakan kue Croissant. Jika boleh jujur, sebenarnya bukanlah dalam hal rasa yang menjadikan Croissant menjadi begitu berkesan bagi penulis, meski penulis juga tidak menyanggah jika disebut menyukai jenis kue ini. Bagi penulis menjadi bertambah nikmatnya jika kita menikmati Croissant sambil minum teh atau kopi hangat, wow ... mantap..!


Pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2019, alhamdulillah penulis diberi rizki berupa kesempatan menunaikan ibadah haji bersama istri. Nah kebetulan saat itu Croissant adalah menjadi salah satu jenih kue yang terkadang menjadi menu jatah kateringnya. Jadi pada saat itu, kami jamaah haji Indonesia lebih khusus lagi rombongan 9 kloter 31 Embarkasi Donohudan (SOC), dalam satu hari akan mendapatkan tiga jatah katering. Tiga jatah katering tersebut diberikan untuk waktu siang, malam serta pagi (sarapan). Namun, khusus jatah katering pagi (sarapan), jatah katering diberikan dalam bentuk buah (biasanya apel, pir, jeruk atau pisang) dan roti (kue) masing-masing sebanyak satu buah. Pemberiannya sendiri dilakukan bersamaan dengan pembagian jatah katering malam, yang biasanya sudah bisa diambil pada rentang waktu antara maghrib hingga setelah shalat Isya atau pada rentang waktu sekitar pukul 19.00 hingga 21.00 waktu Arab Saudi (pada saat itu masuk waktu maghrib sekitar pukul 19.00).


Selain dari jatah katering, tekadang penulis juga membeli Croissant di mini market - mini market di sepanjang jalan antara hotel dengan Masjidil Haram. Oh iya, saat di Mekkah penulis menginap di Hotel Keswah Tower di wilayah Jarwal, yang jarak dari hotel ke Masjidil Haram bisa ditempuh selama sekitar 30 menitan untuk sekali jalan. Tentang Croissant jika tidak salah, saat itu bisa didapatkan dengan harga sekitar 5 Real (agak lupa, entah 5 Real ataukah 2 Real. Saat itu nilai 1 real adalah sekita Rp 4.000,-).


Jarwal-Haram
Warna kuning adalah rute menuju Masjidil Haram dari Hotel Keswah Tower yang bisa penulis lewati


Nah, sudah jelas sekarang, mengapa penulis memiliki kenangan tersendiri dengan kue Croissant. Jika mengingat masa-masa itu, jujur masa-masa itu adalah menjadi salah satu masa yang selalu penulis rindukan. Salah satu hal yang terkadang menjadi pemicu kerinduan tersebut adalah Croissant, misalkan saat sore ini penulis belanja di sebuah minimarket di dekat rumah. Begitu lihat Croissant, istri penulis berkomentar "eh, ada roti Arab, aku minta satu ...".


Terakhir, penulis berdo'a semoga kelak diberikan rizki berupa kesempatan yang lain untuk dapat kembali berziarah ke Masjidil Haram di Kota Suci Mekkah serta Masjid Nabawi di Kota Madinah Al Munawwaroh, demikian pula do'a penulis untuk pembaca yang budiman. aamiin ... (afn)

.

Post a Comment

Terimakasih berkenan untuk memberikan komentar pada tulisan ini. Mohon hargai sesama dan gunakan bahasa serta penulisan yang baik dan sopan. Beberapa komentar menunggu moderasi terlebih dahulu untuk dapat ditayangkan secara publik. ... salam hormat!

Lebih baru Lebih lama