Oleh : Nabila Nur Azizah - (30) XII Agama
Pada suatu hari, ada sekelompok mahsiswa yang sedang melaksanakan KKN. Sekelompok mahasiswa itu terdiri dari lima orang, yaitu Bayu, Amir, Alisa, Naira, dan Bima. Pada sore harinya, kegiatan mereka adalah bercerita islami. Salah satu dari mereka bercerita tentang islam, bisa di mulai dari sejarah islam, para nabi, sahabat nabi, dan lain-lain yang berhubungan dengan Islam. Nah, pada hari ini kebetulan giliran Amir yang bercerita kepada anak-anak. Dan juga anak-anak yang kebetulan hadir pada hari itu ada Sani, Roni, Dimas, Dita, Samir, Sakila, dan lain-lain.
Kak Amir : "Assalamualaikum wr wb."
Anak-anak : "Wa'alaikumsalam wr wb kak."
Kak Amir : "Bagaimana kabarnya anak-anak? Masih semangatkah?"
Anak-anak : "Alhamdulillah, masih semangat kak."
Kak Amir : "Oke, kalau begitu siap mendengarkan cerita kakak atau tidak?"
Anak-Anak: "Siap kak."
Kak Amir : "Hari ini kakak akan bercerita tentang salah satu sahabat nabi. Kira-kira ada yang tahu siapa yang akan kaka ceritakan hari ini?"
Anak-anak : "Belum kak."
Kak Amir : "Jadi sahabat nabi yang akan kakak ceritakan itu termasuk golongan assabiqunal awwalun dari golongan anak kecil, dia juga merupakan sepupu dari nabi sekaligus menantu dari nabi. Dan juga pada salah satu hadits nabi, nabi mengatakan jika dia adalah pintunya ilmu. Kira-kira ada yang bisa menebak siapakan nama sahabat nabi itu?"
Sani : "Apakah sahabat Abu Bakar, dia kan menantu rasulullah?"
Dimas : "Tapi dia bukan sepupu nabi San."
Sakila : "Ah, aku tahu beliau pasti sahabat Ali bin Abi Thalib. Sepupu nabi dan juga menantu nabi karena menikah dengan putri nabi yaitu Fatimah Azzahra."
Samir : "Benar, aku juga tahu hadis yang mengatakan jika sahabat Ali adalah kuncinya ilmu."
“Aku adalah kota ilmu sedang Ali adalah pintunya".
Kak Amir : "Wah, benar sekali Sakila dan Samir. Kalian hebat. Jadi, hari ini kak Amir ingin bercerita tentang sahabat Ali bin Abi Thalib. Sebelum mulai bercerita, kak Amir ingin bertanya pada kalian. Kira-kira disini ada yang sudah tahu siapa nama ayah dari sahabat Ali?"
Anak-anak serentak mengacungkan tangan dan berteriak "aku, aku, aku....."
Kak Amir : "Wahh, ternyata kalian semua hebat��. Karena kalian semuanya sudah tahu coba jawab bersama, siapa nama ayah dari sahabat Ali?"
Anak-anak : "Abi Thalib, kak."
Kak Amir : "Benar sekali. Lebih lengkapnya adalah Abi Thalib bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdu Manaf, yang merupakan paman dari nabi. Tentang kelahirannya, ada Beberapa kalangan ulama berpendapat bahwa Ali bin Abi Thalib lahir pada tahun ke 10 sebelum Nabi Muhammad SAW memulai kenabiannya atau pada sekitar tahun 599 atau 600 Masehi. Pada saat lahir, sebenarnya Ali bin Abi Thalib bernama Haydar bin Abu Thalib yang artinya singa dari keluarga Abu Thalib, namun Rasulullah SAW tidak begitu menyukai nama tersebut dan beliau SAW memanggilnya dengan nama Ali yang memiliki arti "yang tinggi derajatnya disisi Allah". Ada satu pertanyaan lagi sebelum kakak bercerita. Adakah yang tahu gelar khusus yang diberikan Nabi kepada sahabat Ali bin Abi Thalib?"
Samir : "Saya kakak . Sahabat Ali bin Abi Thalib mendapatkan gelar karramallahu wajhah yang artinya 'Semoga Allah memuliakannya'".
Kak Amir : "Seratus�� untuk Samir. Lantas apa yang mendasari Ali bin Abi Thalib diberi gelar karramallahu wajhah?"
Anak-anak : "Tidak tahu kak."
Kak Amir : "Dalam buku Ali bin Abi Thalib, Sampai kepada Hasan dan Husain (Ali Audah, 2015) dijelaskan, Ali bin Abi Thalib tidak pernah menyembah berhala atau bersujud kepada berhala sepanjang hidupnya. Hal itulah yang menyebabkan penyebutan nama Ali disertai dengan doa khas karramallahu wajhah. Tidak lain, itu merupakan bentuk penghormatan untuk Ali bin Abi Thalib yang tidak pernah melakukan perbuatan musyrik atau menyekutukan Allah. Di samping itu, Ali bin Abi Thalib dikenal sebagai seorang yang tidak pernah melihat aurat dirinya sendiri dan orang lain. Ia begitu menjaga pandangannya sehingga terbebas dari melihat aurat seseorang. Sudah jelas kan sekarang, mengapa sahabat Ali bin Abi Thalib mendapatkan gelar karramallahu wajhah."
Anak-anak : "Jelas kak."
Dita : "Maaf kak Amir saya mau tanya, sebenarnya cerita apa yang ingin kak Amir ceritakan tentang Ali bin Abi Thalib. Apakan saat Ali masuk islam atau ketika sahabat Ali melamar Fatimah atau yang lainnya kak?"
Kak Amir : "Wahh, ternyata Dita sudah tidak sabar mendengar ceritanya yah. Oke kalau begitu kakak langsung saja akan bercerita tentang Ali bin Abi Tahlib ketika ditanya tentang Keutamaan Ilmu dan Harta."
Dari Ibrahim dari Alqamah dari Abdullah bin Mas'ud ra, ia berkata: bersabda Rasulullah SAW:
Membaca Al-Qur’an itu adalah amal orang-orang yang dilindungi dan shalat itu adalah amal orang-orang yang tak berdaya dan puasa itu adalah amal orang-orang miskin dan tasbih itu amal orang-orang perempuan dan sedekah itu amal orang-orang yang murah hati sedang tafakur itu adalah amal orang-orang yang lemah. (amalkanlah itu semua!) Maukah kutunjukkan kepada kalian amal para pahlawan? Ada yang bertanya: “Ya Rasulullah, apakah amal para pahlawan itu?” Beliau menjawab: “Menuntut ilmu, karena ia adalah cahaya orang mukmin di dunia dan akhirat”. (HR. Hakim). Bersabda Rasulullah SAW: هاَبُبا َيِم َو َعِلِعلْْadalah Akuَ. “نا َم ِد ْيَنُة ال kota ilmu sedang Ali adalah pintunya”. Tatkala kaum Khawarij mendengar hadits ini mereka mendengki kepada Ali ra dan berkumpullah sepuluh orang pemuka mereka: mereka berkata: Kita akan menanyakan satu masalah dan melihat bagaimana ia menjawab kita, seandainya ia menjawab masing-masing dari kita dengan jawaban lain, tahulah kita bahwa ia seorang yang alim sebagaimana dikatakan oleh Nabi SAW. Seorang di antara mereka datang kepada Ali bertanya: Hai Ali, mana yang lebih baik, ilmu atau harta? Ali menjawab: Ilmu lebih baik daripada harta. Orang itu bertanya: Dengan dalil apa? Ali menjawab: Ilmu itu warisan para nabi dan harta itu warisan Qarun dan Syaddad dan Fir'aun serta lainnya. Kemudian pergilah orang itu. Datang lagi seorang yang lain lalu bertanya seperti yang pertama. Ali menjawab: Ilmu lebih baik daripada harta. Orang itu bertanya: Dengan dalil apa? Ali menjawab: Ilmu menjagamu sedang engkau menjaga harta. Kemudian pergilah orang itu. Datang lagi seorang yang lain lalu bertanya seperti pertanyaan orang pertama dan kedua. Maka Ali menjawab: Ilmu lebih baik daripada harta. Orang itu bertanya: Dengan dalil apa? Ali menjawab: Pemilik harta mempunyai banyak musuh dan pemilik ilmu mempunyai banyak teman. Kemudian pergilah orang itu. Datang lagi seorang lain lalu bertanya: Mana yang lebih baik, ilmu atau harta? Ali menjawab: Ilmu lebih baik daripada harta. Orang itu bertanya: Dengan dalil apa? Ali menjawab: Apabila engkau belanjakan hartamu ia akan berkurang dan jika engkau amalkan ilmumu ia akan bertambah. Kemudian pergilah orang itu. Datang lagi seorang yang lain lalu bertanya: Mana yang lebih baik, ilmu atau harta? Ali menjawab: ilmu lebih baik daripada harta. Orang itu bertanya dengan dalil apa? Ali menjawab: Pemilik harta bisa dipanggil si pelit dan menjadi hina sedang pemilik ilmu dipanggil dengan sebutan agung dan mulia. Kemudian pergilah orang itu. Datang lagi seorang yang lain lalu bertanya: Manakah yang lebih baik, ilmu atau harta? Ali menjawab: Ilmu lebih baik daripada harta. Orang itu bertanya: Dengan dalil apa? Ali menjawab: Pemilik harta akan di hisab pada hari kiamat sedangkan pemilik ilmu akan memberi syafaat pada hari kiamat. Kemudian pergilah orang itu. Datang lagi seorang yang lain lalu bertanya: Mana yang lebih baik, ilmu atau harta? Ali menjawab: Ilmu lebih baik daripada harta. Orang itu bertanya: Dengan dalil apa? Ali menjawab: Harta itu makin lama di diamkan makin bertambah usang, sedang ilmu itu tidak bisa lapuk dan usang. Kemudian pergilah orang itu. Datang lagi seorang yang lain lalu bertanya: Mana yang lebih baik, ilmu atau harta? Ali menjawab: Ilmu lebih baik daripada harta. Orang itu bertanya: Dengan dalil apa? Ali menjawab: Harta itu bisa membuat hati menjadi keras, sedang ilmu itu menerangi hati. Kemudian pergilah orang itu. Datang lagi seorang yang lain lalu bertanya: Mana yang lebih baik, ilmu atau harta? Ali menjawab: Ilmu lebih baik daripada harta. Orang itu bertanya: Dengan dalil apa? Ali menjawab: Pemilik harta dikatakan sebagai pemilik dengan sebab harta, sedang orang yang berilmu mengaku sebagai hamba Allah. Andaikata mereka bertanya tentang ini niscaya akan kujawab dengan jawaban lain selama aku hidup. Kemudian datanglah mereka dan menyerah semuanya. Cerita ini kakak ambil dari Terjemahan Kitab Mawaa'idul Usfuriah, halaman 4. Dari cerita kakak, kira-kira hikmah apa yang dapat kita ambil?
Sani : "Kita harus rajin menuntut ilmu kak."
Roni : "Kita harus mengamalkan ilmu yang kita dapat agar dapat bermanfaat bagi diri kita dan juga orang lain."
Dimas : "Dengan menuntut ilmu maka, kita akan mendapatkan derajat yang lebih mulia kak."
Dita : "Banyak keutamaan yang kita dapatkan jika menuntut ilmu, maka kita nggak boleh malas harus semangat."
Kak Amir : "Oke, cukup anak-anak alhamdulillah kalian sudah bisa mengambil hikmah dari cerita Ali bin Abi Thalib yang ditanya tentang Keutamaan Ilmu dan Harta. Semoga dengan cerita tadi, bisa menambah semangat kalian dalam menuntut ilmu. Karena hari sudah mulai petang, kakak akhiri pertemuan kita kali ini. Semoga apa yang kakak sampaikan bisa bermanfaat untuk kalian. Bila dalam berkata kakak banyak salahnya mohon maaf yang setulus-tulusnya. Untuk mengakhiri kegitan kita hari ini kita tutup dengan membaca doa penutup majlis. 'Subhaabakallahumma wabihamdika ashadu anlaa ilaaha illa anta astagfiruka wa atuubu ilaik.' Artinya: Maha suci Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau. aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu."
Kak Amir : "Alhamdulillahi rabbil'alamiin. Akhiru kalam Wassalamu'alaikum wr wb."
Anak-anak : "Wa'alaikumussalam wr.wb"
(Dikisahkan kembali dalam sebuah cerita sebagai tugas mata pelajaran ilmu hadits, yaitu membuat naskah cerita masa depan dengan konten "Keutamaan Para Sahabat")
Yuks, dukung Nabila Nur Azizah agar meraih nilai terbaik dengan membagikan cerpen ini serta memberikan komentarnya pada kolom komentar.
mantap...trus dikembangkang mjd cerita ringan mudah dipahami dan menginspirasi
BalasHapusNggih bu, terimakasih👍😊
HapusBagus kak cerpennya,
BalasHapusSemangat Selalu kak Bilaa
Iya terimakasih🙂
HapusSangat menginspiratif 👍 , terus diasah kemampuannya
BalasHapusAlhamdulillah, iya kak👍😊
HapusBagus.
BalasHapusTerimakasih🙂
HapusBagus kak, bermanffat juga,semangat terus💪👍
BalasHapusIya dek, terimakasih 😊
HapusBagus kak, bermanffat juga,semangat terus💪👍
BalasHapusIya dek makasih🙂
HapusBagus kak, bermanfaat juga,
BalasHapusAlhamdulillah, terimakasih dek😊
HapusCerpennya bagus mba nabilaa lopelope
BalasHapusHhheee...makasih😘😄👍
HapusBagus mba bila
BalasHapusMakasoh widi😊
BalasHapusPosting Komentar
Terimakasih berkenan untuk memberikan komentar pada tulisan ini. Mohon hargai sesama dan gunakan bahasa serta penulisan yang baik dan sopan. Beberapa komentar menunggu moderasi terlebih dahulu untuk dapat ditayangkan secara publik. ... salam hormat!