Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) di lingkungan Kementrian Agama direncanakan dimulai tahun 2023. Karena itu, berbagai upaya persiapan pun dilakukan oleh lembaga pendidikan di bawah payung Kemenag. Termasuk di lingkungan MAN 2 Kebumen, upaya persiapan dilakukan dengan menyelenggarakkan Short Course Multimedia dan Implementasi Kurikulum Merdeka. Short Course tersebut terselenggara dengan menggandeng Balai Diklat Keagamaan (BDK) Semarang.
Pembukaan Short Course dilaksanakan pada Senin pagi (12/9/2022) di Aula MAN 2 Kebumen, oleh Kasubag TU Kankemenag Kabupaten Kebumen, Drs. H. Khamid, M.Pd. Dalam sambutannya, H. Khamid menyatakan bahwa multimedia merupakan salah satu instrumen penting dalam proses kegiatan belajar-mengajar (KBM). Untuk itu, semua guru dituntut untuk menguasai multimedia sesuai dengan perkembangan zaman.
“Faktor pendidikan itu kan diantaranya guru, murid, alat, dan lingkungan. Multimedia merupakan salah satu alat. Sekarang ini kita dituntun transfer ilmu melalui alat sesuai dengan dunianya. Kalau dulu belajar masih memakai kapur, sekarang sudah memakai multimedia,” tutur Khamid.
Beliau juga mengapresiasi terselenggaranya Short Course tersebut. Beliau berharap nantinya jika kurikulum merdeka sudah diterapkan, adanya multimedia menjadikan pembelajaran semakin mudah dan menyenangkan.
“Ini kegiatan yang sangat bermanfaat. Kurikulum merdeka nantikan akan dikemas dengan bantuan multimedia, harapannya cepat tersampaikan materi pelajarannya,” pungkasnya.
Short Course Multimedia dan Implementasi Kurikulum Merdeka di MAN 2 Kebumen dilaksanakan dengan 2 model, yakni daring dan luring. Short Course daring dilaksanakan tanggal 5 sampai 8 September 2022. Adapun untuk Short Course luring dilaksanakan tanggal 12 dan 13 September 2022. Hadir sebagai fasilitator dari Tim BDK Semarang yakni Hj. Sri Sukarni Katam Wartiningsing, S.Pd., M.Pd.; Ratna Prilianti, S.Si., M.Pd.; Muhammad Miftahul Falah, M.Pd., M.Si.; Qowi Handiko, S.Pd.I.
Adapun materi yang dikaji adalah digitalisasi projek dalam kurikulum merdeka dan pembuatan LKP dengan Liveworksheet, optimalisasi projek dengan Trello, dan pembuatan animasi dengan Scratch. Selama proses Short Course tersebut, para guru dikelompokkan 5 sampai 6 orang. Selanjutnya mereka ditugaskan mengerjakan latihan, dan mempresentasikan di depan fasilitator. Setiap guru juga diharuskan mengerjakan latihan secara mandiri untuk dikumpulkan ke BLK Semarang. (Anas)
Posting Komentar
Terimakasih berkenan untuk memberikan komentar pada tulisan ini. Mohon hargai sesama dan gunakan bahasa serta penulisan yang baik dan sopan. Beberapa komentar menunggu moderasi terlebih dahulu untuk dapat ditayangkan secara publik. ... salam hormat!